Dongeng Asli Indonesia Terbaru | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Asli Indonesia Terbaru | DONGENG ANAK DUNIA
Dongeng asli Indonesia terbaru
Dongeng asli Indonesia terbaru ini berjudul Siapa Mau Anak Ayam? yang ditulis oleh Erna Fitrini.

Bu Tyas duduk termenung di depan toko pakan ternak miliknya. Dalam tiga bulan ini, jumlah pembeli yang datang ke tokonya hanya lima orang. Masing-masing mereka hanya membeli setengah kilo dedak.

"Ah kalau terus begini, toko ini bisa bangkrut dan tutup," keluh Bu Tyas.

Anak-anak Negeri Kalomo memang sedikit sekali yang memiliki hewan peliharaan. Mereka umumnya memelihara electronic pet, hewan mainan yang dijalankan dengan batu baterai. Setiap dua jam, anak-anak itu memencet tombol untuk memberi makan. Kalau terlambat, hewan itu akan mati. Untuk menghidupkan hewan itu kembali, mereka cukup membeli kartu elektrik yang dijual di toko mainan.

Suatu hari, saat pulang dari pasar, Bu Tyas melihat seekor induk ayam berjalan santai. Di belakangnya, tampak enam ekor anaknya yang berwarna kuning. Enam anak ayam itu tampak lucu berlenggak-lenggok mengikuti induknya.

"Aha!" teriak Bu Tyas. Tiba-tiba, ia mendapat ide cemerlang. Bu Tyas bergegas pergi ke peternakan ayam milik Bu Fitri.

"Stok pakan ternak saya masih banyak,"kata Bu Fitri ketika melihat Bu Tyas.
Bu Tyas tersenyum kecil. "Saya bukan mau menawarkan pakan. Tetapi, mau membeli anak ayam,"kata Bu Tyas.

"Oh sebenarnya, saya hanya menjual ayam dewasa. Tetapi untuk Bu Tyas, bolehlah. Mari silahkan pilih!" tawar Bu Fitri. Ia menunjukkan kardus berisi anak ayam. Semua berwarna kuning. "Lihat, mereka sehat-sehat. Bu Tyas perlu berapa ekor?"

Setelah mencocokkan harga anak ayam dengan jumlah uang yang dimiliki, Bu Tyas menjawab, "Seratus ekor saja."

Bu Fitri memasukkan seratus lima ekor dalam sepuluh kantong semen. "Lima ekor sebagai bonus,"kata Bu Fitri sambil menerima uang pembelian.
Bu Tyas tidak langsung pulang. Ia berjalan memutar, menuju sekolah dasar terbesar di Negeri Kalomo. Jam pelajaran baru saja usai. Dengan sigap, Bu Tyas membagikan anak ayam ke anak sekolah. Mereka senang menerima anak ayam lucu.

Bu Tyas kini berjalan menuju tokonya sambil membawa lima belas anak ayam sisa. Ternyata, di muka toko sudah menunggu pak Gandi.

"Hai, Pak Gandi. Perlu apa, nih?"tanya Bu Tyas.
"Saya mau beli pakan ikan lele. Setengah kilo saja," jawab Pak Gandi. 

Bu Tyas menimbang setengah kilo pakan ikan lele dan memasukannya ke dalam tas plastik. "Ini, saya kasih hadiah satu anak ayam lucu." Bu Tyas menyerahkan pakan ikan lele dan satu ekor anak ayam kepada Pak Gandi.

Pak Gandi menyerahkan uang. "Wah terima kasih. Saya dengar, toko ini sepi. Malah ada yang bilang toko ini sebentar lagi akan tutup. Tetapi Bu Tyas malah bagi-bagi hadiah lucu. Terima kasih banyak, Bu Tyas.

Bu Tyas memindahkan sisa anak ayam ke dalam kardus supaya anak ayam itu bisa bernafas lebih baik. Ia tidak lupa meletakan dedak di dalam kardus.

"Bu Tyas!" panggil Bu Laela. "Punya makanan untuk anak ayam? Beli setengah kilo, ya."

"Sebentar saya ambilkan,"kata Bu Tyas.

Ia menimbang setengah kilo dedak dan memasukkan seekor anak ayam sebagai bonus.

"Ah terima kasih. Jadi seekor anak ayam yang di rumah akan ada temannya,"kata Bu Laela.

Baru saja Bu Laela pergi, sekitar delapan puluh orang datang silih berganti. Mereka datang untuk keperluang yang sama, membeli makanan untuk ayam. Sejak saat itu, toko pakan milik Bu Tyas kembali ramai didatangi orang. Mulanya mereka mencari makanan untuk anak ayam. Tetapi lambat laun, mereka mencari makanan untuk ayam dewasa. Toko pakan ternak milik Bu Tyas pun menjadi yang terbesar di Negeri Kalomo.


Lihat Dongeng Berikutnya


        Kembali ke Home

Dongeng Godek Naik Perahu | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Godek Naik Perahu | DONGENG ANAK DUNIA
Dongeng Godek Naik Perahu ditulis oleh Endang Firdaus

Ian punya seekor bebek mainan. Bebek mainan iu dapat mengapung di permukaan air, Ian memberinya nama Godek. Godek selalu diletakkan di sisi bak mandi. Biasanya sambil mandi, Ian bermain dengan bebek mainan itu.

"Wek, wek!" seru Ian, sambil mendorong Godek mengelilingi bak mandi. Setelah itu, ia akan menimbul tenggelamkannya.

"Hihihi!" Ian tertawa-tawa penuh suka cita.

Diam-diam, ada satu hal yang sangat ingin Godek lakukan. Ia ingin sekali naik perahu mainan lain.
Dari sisi kamar mandi, Godek memperhatikan Ian memutar kunci perahu itu. Ian lalu meletakkannya di air.

Whuuuussh! Perahu itu melesat kencang ke depan. Perahu itu lalu berbalik ke tempat semula jika sudah menyentuh dinding bak mandi di depannya.
"Pasti sangat asyik naik perahu mainan itu!" cetus Godek.

Suatu hari, Ian lupa membawa perahunya. Perahu itu ditinggalkannya di bak mandi. Hal aneh kemudian terjadi.

Penyumbat keran air tiba-tiba lepas. Perlahan air memenuhi bak. Perahu mainan pun terapung-apung di permukaan air. Air terus mengucur. Perahu mainan yang terapung-apung tiba di dekat Godek. Godek senang sekali melihat kesempatan itu.

Houp! Seketika Godek melompat. Tubuhnya mendarat di atas perahu. Lalu, whuuuush! Perahu bergerak maju. Mula-mula perlahan, lalu sangat cepat. Perahu itu mengelilingi bak.

Godek berpegangan kuat-kuat pada tiang layar. Setelah beberapa lama perahu pun berhenti. Godek merasa pusing. Namun ia senang karena keinginannya tercapai.

Tak lama kemudian, Ian masuk ke kamar mandi karena mendengar bunyi air mengalir. Ian menutup penyumbat keran air. Ian sangat terkejut melihat Godek berada di atas perahu mainannya.

"Mengapa Godek bisa ada di sini?" gumamnya, sambil garuk-garuk kepala.
Sejak saat itu, setiap mandi, Ian selalu meletakkan Godek di atas perahu mainannya. Godek amat senang! Ia merasa, Ia adalah bebek mainan paling bahagia di dunia.


Lihat Dongeng Berikutnya



        Kembali ke Home

Dongeng Rahasia Breno | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Rahasia Breno | DONGENG ANAK DUNIA
Dongeng Rahasia Breno
oleh Bambang Irwanto

Rangga melepaskan Lili kelinci dari kandang mungil yang dibawanya. Lili kelinci langsung melompat lincah. Ia gembira melompat ke sana kemari di halaman belakang rumah Rangga yang luas.

"Hai! Penghuni baru, ya?" tanya seekor ayam kate.
"Iya. Kenalkan, aku Lili kelinci.

Rangga baru saja membeliku di pasar hewan,"jawab Lili kelinci.
"Namaku Keti,"'balas si ayam Kate. Mereka bersalaman.

Tidak berapa lama, datang Pati si burung merpati, Kili si kura-kura, dan Kitt si kucing anggora. Mereka ikut berkenalan dengan Lili.

"Eh, siapa yang sedang tiduran di teras itu?" tanya Lili.
"Oh, itu Breno,"jawab Pati. "Dia sombong."

Keti lalu bercerita. Breno adalah anjing kesayangan Tuan Rudi, papa Rangga. Breno dipercaya menjaga rumah. Sudah berkali-kali Breno berhasil mengusir maling.

"Hanya Breno yang bebas keluar masuk rumah. Kandangnya paling bagus. Makanannya juga mahal-mahal, dibeli di supermarket,"cerita Keti.

"Enggak seperti makanan kita, yang dibeli di pasar,"timpal Kitti sedih.

Suatu pagi, Lili tidak sengaja bertemu Breno yang bermalas-malasan di samping kolam ikan.

"Hai, Breno! Sedang apa?" Lili langsung menyapa Breno.
Breno membuka sebelah matanya. "Kenapa nanya-nanya?" jawab Breno galak.

"Jangan galak-galak, Breno! Aku cuma ingin berteman."
Breno menyalak keras sekali sambil memamerkan gigi-gigi taringnya yang tajam. Telinga Lili jadi sakit.

"Kenapa, sih, kamu tidak mau berteman dengan yang lainnya?"
"Kalian tidak punya keahlian. Beda dengan aku. Aku bisa berlari kencang, menangkap bola, menangkap pencuri, dan menjaga rumah. Penciumanku juga tajam."
"Kamu juga punya kekurangan, Breno."
"COba tunjukkan!" tantang Breno.

Lili mengambil bola Rangga yang berwarna merah dan biru. "Coba tebak, apa warna bola ini?" tanya Lili. Breno kebingungan.

"Aku tahu, semua anjing buta warna," tukas Lili.
"Tetapi, aku pernah menangkap pencuri,"bela Breno.
"Kamu hanya mengandalkan penciumanmu!"jawab Lili.

Breno menjadi malu. Lili tahu kekurangan dirinya.

"Kita semua punya kekurangan, Breno, supaya bisa saling membantu,"jelas Lili.
"Lili, maukah kamu menjaga rahasiaku?" tanya Breno lirih.
"Tentu saja. Asal kamu berjanji untuk rendah hati."

Breno terdiam. Namun ia lalu mengangguk sambil mengulurkan sebelah kaki depannya. Lili juga mengulurkan sebelah kaki depannya. Mereka saling tos, tanda persahabatan.


Lihat Dongeng Berikutnya



        Kembali ke Home

Dongeng Pelatih Kuda Kesayangan Raja | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Pelatih Kuda Kesayangan Raja | DONGENG ANAK DUNIA
Dongeng Pelatih Kuda Kesayangan Raja
oleh Widya Suwarna

Raja memiliki kuda istimewa yang gagah dan berbulu putih. Si putih dilatih oleh Pak Kole, sehingga kuda itu hanya menuruti perintah Raja. Si Putih tetap berdiri tegak walaupun peluru berdesing di kanan kirinya. Atau bila sebatang anak panah menancap di kakinya. Bahkan, ketika seekor buaya berdiri hanya dua meter di depannya. Jika Raja memerintahkan untuk berjalan, kuda itu berjalan.

Jika Raja memerintahkan berhenti, ia berhenti.

Ketika Raja sedang berburu, seekor ular mendekati si Putih. Si Putih diam karena Raja tidak memerintahkan apa-apa. Akibatnya, ular memagut kaki kuda itu. Saat itu, Pak Kole sedang menyiapkan rumput dan dedak untuk makanan si Putih. Ketika mengetahuinya, Pak Kole segera mengusir serta membunuh ular berbisa itu. Namun, si Putih sudah terkapar. Nyawanya tak tertolong.

Raja tahu bahwa itu bukan kesalahan Pak Kole. Akan tetapi, menurut hukum kerajaan Pak Kole harus dihukum mati karena lalai.

Raja sangat sedih. Mencari pelatih sebaik Pak Kole bukan hal mudah. Juga, tidak pantas jika Pak Kole dihukum mati.

Raja berunding dengan para menteri agar pasal dalam hukum kerajaan diubah. Akan tetapi, para menteri mengatakan bahwa hukum itu sudah berlaku ratusan tahun. Seorang pelatih kuda raja memang harus waspada menjaga kudanya.
Raja sangat sedih. Namun ia mendapat akal. Ia ingin para menteri melihat betapa bijaknya Pak Kole.

"Baik, besok kita adili Pak Kole. Tetapi, biarlah Pak Kole memilih cara kematian yang iainginkan! Kita tidak perlu menyediakan tiang gantungan! Siapa tahu, ia punya ide lain!" usul Raja.

Para menteri setuju.
Keesokan harinya, Pak Kole diadili. Ia tampak tenang. Ia menyatakan penyesalan karena lalai menjaga si Putih.

Lalu, Raja bertanya. "Pak Kole, jawab pertanyaan ini dengan jujur. Kematian yang bagaimana yang Bapak inginkan?"

Pak Kole menjawab,"Kematian sesuai waktu yang dikehendaki Tuhan, bukan yang diputuskan manusia. Tuhan berkuasa atas hidup mati seseorang. Yang muda belum tentu mati belakangan, yang tua belum tentu mati duluan!"

Para menteri terdiam. Mereka jadi sadar, kalau Pak Kole sangat bijaksana. Ia tidak pantas dihukum mati. Mereka juga sadar, kalau Raja sangat sayang pada Pak Kole.

Akhirnya, Pak Kole tidak jadi dihukum. Raja lalu membeli kuda baru. Kali ini, Pak Kole melatih kuda itu agar menjadi kuda yang cerdas. Kuda yang bisa menghindar dari bahaya, walau tidak diperintah Raja.


Lihat Dongeng Berikutnya



        Kembali ke Home

10 Tips Penting Mandi yang Baik, Sehat dan Menyenangkan

Tips  Mandi yang Baik & Sehat -- Mandi umumnya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari, dengannya tubuh terhindar dari kotoran penyakit, dan badan juga menjadi segar.

Karena orang yang jarang mandi, beresiko besar terkena problem kesehatan kulit seperti kulit terasa gatal-gatal, dan malas mandi ini membuat kita menjadi terlihat kusam dan kelihatan tidak segar...

...masalah lainnya yaitu merusak penampilan, serta dibayang-bayangi penyakit kulit, kotoran, keringat dan debu yang menempel pada kulit. 

Mandi sehat

Mandi juga menjadi cara terbaik untuk relaksasi diri dari segala kepenatan kegiatan yang dilakukan dalam seharian, dan juga membantu merefesh pikiran.

Yang menjadi masalah, mungkin  kita justru merasakan sesuatu yang LEBIH BURUK setelah melakukan Mandi, seperti muncul masalah kulit yang terasa kering, gatal, rambut terasa kusut dan berbagai masalah lainnya.

Masalah seperti itu bisa terjadi karena metode dan pola mandi yang kurang baik, entah itu dalam penggunaan sabun, shampoo dan hal lainnya yang membuat kita setelah mandi, justru merasakan hal-hal yang buruk setelahnya.

Menurut penelitian terbaru, memperoleh hasil penelitiannya bahwa mandi tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran serta meminimalisir stress, tetapi mandi punya peran yang besar dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu untuk membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan membantu dalam menyembuhkan masalah medis yang serius.

Pada sebuah studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, disana dijelaskan bahwa penderita diabetes yang melakukan terapi berupa setengah jam berendam di dalam bak air hangat, berhasil menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Penelitian lainnya yang terpisah dilakukan di Negara Jepang, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 10 menit berendam dalam air hangat bermanfaat untuk memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu dalam menjalani test olahraga menjadi lebih baik dan mengurangi rasa sakit di tubuh.

Tips Mandi yang sehat dan menyenangkan...

Langsung saja berikut di bawah ini tips mandi yang baik dan benar, sehingga nantinya dapat menyehatkan tubuh.

1. Jangan Mandi Terlalu Lama

Mandi memang hal yang harus dilakukan setiap hari, minimal dua kali dalam sehari, tetapi jika mandi terlalu lama justru merupakan hal yang tidak baik.

Apalagi untuk Kamu yang suka mandi berendam yang terlalu lama, yang malah mengakibatkan kulit menjadi kering nantinya, sehingga bukannya kulit menjadi sehat nantinya, malah sebaliknya.

Berdasarkan penjelasan dari parah ahli bahwa mandi itu hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja, bahkan itu sudah waktu yang paling lama.

Sehingga hindari mandi sampai setengah jam, bahkan lebih, selain menghabiskan waktu, juga tidak sehat.


2. Hindari mandi dengan air yang terlalu panas

Mandi dengan air yang sangat panas harus dihindari, karena air yang terlalu panas tersebut dapat menyebabkan kulit menjadi kering-kering.

Direkomendasikan mandi dengan menggunakan air biasa saja, kecuali jika memang udara yang dingin, sehingga Kamu merasa tidak kuat.

Untuk itu, Kamu bisa mandi dengan menggunakan air yang panasnya suam-suam kuku saja. 

3. Sabun yang Lembut

Yang amat penting diketahui dalam membersihkan badan ketika mandi dengan menggunakan sabun, maka usahakan untuk tidak menggunakan sabun yang berpotensi membuat kulit menjadi kering dan kasar.

Hendaknya menggunakan sabun yang memiliki daya pembersih yang lembut, serta memiliki tingkat pH yang seimbang, hal ini sangat perlu agar kulit terhindari dari yang namanya iritasi.

4. Jangan membiasakan menggosok tubuh dengan handuk

Untuk poin keempat ini mungkin Kamu menganggapnya aneh, karena umumnya setelah mandi maka pastinya akan menggunakan handuk, yang mungkin Kamu selalu lakukan selama ini (selama bertahun-tahun).

Penting diketahui, bahwa hal ini tidak baik dilakukan jika terlalu sering, dimana menggosokan tubuh ke handuk sehabis mandi dapat merusak kulit, serta juga menghilangkan kelembapan.

Untuk itu jangan terlalu sering menggosokan handuk ke tubuh...

Atau sebagai cara amannya Kamu boleh sering menggunakan handuk, syaratnya gunakan handuk yang permukaannya sangat halus.

Selain itu jika tidak terburu-buru, Kamu bisa mengganti kebiasaan menggosok menggunakan handuk diganti dengan menepuk-tepukan tangan pada kulit untuk mengeringkan badan.

Dengan begitu, jangan lupa untuk menghindari mandi yang terlalu lama, hindari juga mengeringkan badan dengan menggunakan handuk terlalu keras sehingga merusak badan, serta hindari menggunakan sabun yang terlalu keras menekan pada kulit.

Adapun untuk keramas maka cukup maksimalnya 1 kali saja dalam sehari.

loading...

5. Urutan mandi yang baik

Umumnya kebanyakan orang mandi dengan secara langsung mengguyur semua bagian badan, cara mandi seperti itu menimbulkan resiko kita bisa terkena masuk angin dan influenza...

Serta hawa panas tubuh menjadi “terperangkap” di dalam tubuh, yang dengan begitu keseimbangan hawa di dalam tubuh dengan lingkungan menjadi kurang baik.

Hal ini menyebabkan tubuh menjadi mudah terserang penyakit dan tubuh juga kurang nyaman jadinya.

Berikut di bawah ini cara mandi yang benar sehingga nantinya dapat meningkatkan kesehatan tubuh:
  1. Pertama-tama menyiram tubuh mulai dari ujung jari kaki hingga ke arah atas sampai bagian lutut (bagian kanan dan kiri sekaligus).
  2. Lalu menyiram air dari lutut hingga ke perut 
  3. Menyiram air mulai dari perut hingga ke pundak
  4. Menyiram air mulai jari ujung jari tangan hingga ke pundak
  5. Menyiram air dari leher hingga ke kepala. 
  6. Setelah itu baru Kamu bisa dengan bebas mengenai atau menyiram seluruh tubuh.

Dengan begitu, secara umum kita hendaknya mandi mulai dari bagian bawah terlebih dahulu, yang tujuannya agar hawa panas tubuh nantinya terangkat ke bagian atas tubuh, agar dapat dengan mudah dibuang / keluar lewat lubang-lubang (rongga) tubuh, seperti melalui mulut, hidung dan telinga. 

Juga ketika menyiram perut dan dada maka seringnya akan merasakan dingin atau merinding, karena sedang bergeraknya hawa panas tubuh dari bagian bawah badan ke bagian atas.

Dengan mandi menggunakan metode ini selama 3 bulan, maka Kamu akan merasakan badan menjadi lebih segar dan ringan.

6. Menggunakan sabun yang mengandung scrub

Usahakan membeli dan menggunakan sabun yang mengandung scrub, dimana manfaatnya  agar sel-sel mati pada tubuh mengelupas, sehingga dengan begitu semua kotoran dan sel mati menjadi hilang / terbuang  dari tubuh.

7. Hindari terlalu sering menggunakan air panas

Terlalu sering menggunakan air panas, selain akibat buruknya yaitu mengeringkan kulit, air panas juga menyebabkan minyak alami di dalam tubuh keluar sehingga membuat pembuluh darah halus bisa muncul di wajah.

8. Disarankan mandi menggunakan gayung

Hal itu karena mandi menggunakan gayung ternyata dapat membuat tubuh menjadi lebih bugar, serta menggunakan gayung akan lebih menghemat air dibandingkan dengan menggunakan shower..

9. Jika ingin juga mandi air hangat... maka bisa diselang-seling saja mandi air biasa dan air hangat

Kamu bisa secara “bergantian” mandi menggunakan air biasa dan air hangat, karena ini juga dinilai bermanfaat untuk memperlancar sirkulasi dan metabolisme darah di dalam tubuh,..

Sehingga sedikit banyak dapat bermanfaat untuk menghilangkan nyeri dan rasa lelah berlebih, serta jiwa dan tubuh menjadi lebih terasa segar.

Tetapi ingat, hindari selalu mandi dengan air hangat. Bahkan lebih bagusnya yaitu sering mandi dengan air biasa, sehingga mandi dengan air hangat sesekali saja.

[PENELITIAN]
Mandi air dingin lebih menyehatkan dari pada air hangat

Hasil penelitian yang dipublikasikan Healthmeup, dikutip Dechacare.com, bahwa mandi air dingin bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme, mencegah terjadinya cedera otot dan mengatur kadar asam urat agar tetap baik.

Manfaat mandi air dingin (biasa) selanjutnya yaitu untuk kesuburan pria. Yang sebaliknya, mandi air panas jutru tidak baik untuk testis Anda, karena bisa mengakibatkan resiko penurunan jumlah sperma.

Manfaat selanjutnya yaitu membangun kekebalan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Dimana mandi air biasa dapat meningkatkan sel darah putih, sehingga meningkatkan metabolisme. Yang setelahnya, meningkatkan panas tubuh dan sistem kekebalan tubuh dengan melepaskan sel darah putih.

Saat tubuh disiram air dingin, secara otomatis tubuh nantinya menghasilkan panas, yang hal ini membuat metabolisme tubuh cepat meningkat. Ketika kondisi ini, maka karbohidrat dan lemak dibakar sehingga membuat tubuh merasa hangat (padahal sebelumnya mandi air dingin / biasa).

Manfaat lainnya dari mandi air dingin yaitu menurunkan resiko tubuh terkena nyeri kronis dan termasuk nyeri tubuh, meningkatkan kesehatan rambut, menjaga fungsi ginjal, menurunkan resiko pembengkakan, hingga bermanfaat dalam mengatur sistem saraf otonomik.

Sumber:
http://makassar.tribunnews.com/2016/08/05/hasil-penelitian-mandi-air-dingin-lebih-baik-daripada-air-hangat

10. Hindari mandi pada malam hari

Hal itu karena sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh, serta “mengundang” berbagai penyakit, disarankan mandi pada pagi dan sore hari.

Apabila pada siang hari terasa sangat panas, maka Kamu bisa mandi ringan pada siang hari yang sangat panas itu.


[UPDATE] 

Perhatikan 7 area tubuh penting saat mandi:

  1. Leher. Apabila tidak bersih (dalam membersihkan leher) mengakibatkan kulit kemerahan, gatal, bersisik disebabkan kuman epidermofiton dan trikofiton.
  2. Kaki. Apabila tidak bersih mengakibatkan kutu air / tinea pedis karena kuman epidermofiton dan Trikofiton.
  3. Belakang Telinga. Apabila tidak bersih menyebabkan bisul atau impetigo, karena berkmbangnya bakteri stafilokokus aureus disana.
  4. ketiak. Apabila tidak bersih mengakibatkan timbulnya bisul, budukan dan gatal akibat kuman pediculus humanus.
  5. Punggung. Apabila tidak sampai bersih mengakibatkan timbulnya panu.dan jerawat di punggung.
  6. Lipatan Tangan. Apabila tidak sampai bersih bisa membuat bagian lipatan tangan mengalami kemerahan dan gatal.
  7. Selangkangan. Apabila tidak sampai bersih mengakibatkan timbulnya, budukan, gatal akibat kuman phthirus pubis, kandidiasis (infeksi akibat jamur Candida), Tinea Cruris / kurap (akibat infeksi jamur dermatofita)

[UPDATE]
Tips mandi lainnya

Mandi untuk mengatasi stress
Ketika mengalami stress, depresi atau pikiran yang berat, maka mandi air dingin bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Untuk temperatur yang dianjurkan yaitu sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin berkhasiat untuk meredakan ketegangan.

Mandi untuk mengeluarkan racun
Untuk mengeluarkan racun maka yang disarakan mandi dengan air hangat, yaitu sekitar 32-35 derajat Celsius yang akan membuka pori-pori tubuh guna melancarkan proses mengeluarkan toksin (racun) dari alam tubuh.

Manfaat lainnya mandi air hangat yaitu membantu menurunkan tingkat gula darah, mengurangi nyeri akibat sakit otot dan membantu menjaga kesehatan usus besar. Adapun waktu yang dianjurkan untuk mandi hangat adalah selama 10-20 menit, jangan lebih dari itu karena justru kurang baik.

Mengatasi Eksema
Jika mengalami masalah kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal, maka bisa memasukan baking soda (sodium bicarbonate) secukupya ke dalam bak mandi, karena ternyata memberikan manfaat yang besar.

Dimana zat sodium bicarbonate berperan sebagai antiseptik. Untuk melakukannya, isi air dengan air hangat kuku, setelah itu masukan kira-kira satu pound baking soda, lalu aduk sampai rata (bisa menggunakan tangan).

Dianjurkan untuk berendam selama 10-20 menit. Jangan lebih dari itu.

Mengatasi flu dan Sakit Kepala
Dengan hanya berendam kaki dalam air hangat memberikan manfaat untuk membantu mengatasi penyakit sakit kepala dan flu, disamping juga pastinya akan menyegarkan kaki.

Untuk melakukannya, hanya perlu memasukan air hangat dalam bak, tidak usah banyak-banyak yang  penting bisa menutupi kaki, setelah itu masukan beberapa tetes minyak, seperti lavender, peppermint maupun lemon.

Adapun waktu merendam kaki adalah 10-20 menit, setelah itu basuh dengan menggunakan air dingin atau biasa.

Insomnia
Merendam kaki menggunakan air dingin memiliki manfaat untuk mengatasi masalah insomnia atau masalah susah tidur di awal malam.

Kamu hanya perlu memasukan kaki sampai kaki terasa dingin, lakukan beberapa menit saja, jangan lama-lama, sesuai dengan kemampuan kaki, jika kaki sudah terasa kedinginan atau tidak nyaman maka segera hentikan.

Dengan melakukan ini juga bermanfaat untuk mengatasi kaki lelah.

Semoga bermanfaat.

Dongeng Kakek Pasto Pandai Berhitung | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Kakek Pasto Pandai Berhitung | DONGENG ANAK DUNIA
oleh Wiwin

Rubel adalah rubah belang malas yang tinggal di Desa Hijau. Pekerjaannya hanya tidur, tidur, dan tidur. Kalau lapar ia akan meminta makanan dari teman-temannya. Kalau tak ada lagi yang mau memberinya makan, Rubel akan mencuri makanan dari rumah-rumah penghuni desa. Suatu hari, Boni si Kuda Nil memergokinya mencuri kue di rumah Nenek Ladia, seekor sapi tua yang pelupa.

"Aku akan laporkan ini pada Nenek Ladia, kata Boni.
"Silakan saja. Nenek Ladia tak akan percaya padamu," jawab Rubel, yakin.

Ternyata Rubel benar. Jangankan menghitung kue yang ia buat, Nenek Ladia pun lupa kalau ia sudah membuat kue. Rubel tertawa-tawa senang. Setelah itu ia tertidur pulas karena kekenyangan. "Suatu hari pasti ia akan ketahuan kalau suka mencuri," kata Boni, geram.
Suatu hari, Desa Hijau kedatangan warga baru. Namanya Kakek Pasto, Beruang yang sudah lanjut usia. Kakek Pasto adalah pembuat pasta terkenal. Pasta buatannya sangat nikmat tak terkira. Sejak hari pertama ia datang. Rubel sudah mengincar pasta-pasta buatannya.

"Hmmm, aku sudah tidak sabar," gumam Rubel sambil mengintip dari balik pohon. Ketika Kakek Pasto sedang tertidur lelap, Rubel masuk dari jendela yang terbuka. Diambilnya kue-kue buatan kakek Pasto. Aha! Ada tiga sepiring spaghetti di mejanya. Diambilnya satu piring saja. Rubel lalu pergi diam-diam lewat jendela, sebelum Kakek Pasto terbangun.
Keesokan harinya Rubel mengulangi hal yang sama. Kali ini Kakek Pasto sedang pergi ke suatu tempat.

"Wah, wah, tentu Kakek Pasto tak pernah menghitung berapa banyak spaghetti buatannya," Rubel tertawa-tawa senang.
Tiba-tiba Kakek Pasto muncul dari balik pintu. "Siapa bilang?" hardiknya.
"Kemarin aku sudah membuat 155 kue bulan. Ketika bangun tidur, kuhitung tinggal 98. Jadi ada 57 yang hilang. Aku juga memasak spaghetti. Ada 900 lembar spaghetti terbagi dalam tiga piring. Kemarin tinggal dua piring."

Rubel gelagapan. Kakek Pasto tak hanya pintar memasak, ia juga pintar berhitung! Rubel tak bisa berkilah lagi. Kakek Pasto sudah memergokinya mencuri makanannya.

Kabar itu menyebar ke seluruh desa. Rubel sekarang punya julukan baru, 'Si Pencuri Makanan'. Kini untuk mendapatkan makanan, Rubel harus bekerja keras. Ia harus menggiling adonan pasta menjadi lembaran-lembaran spaghetti. Setiap hari ia harus menghasilkan 1500 lembar spaghetti, tak boleh kurang. Karena Kakek Pasto benar-benar menghitungnya.


Lihat Dongeng Berikutnya



        Kembali ke Home

Dongeng Gigi-Gigi Sipi | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Gigi-Gigi Sipi | DONGENG ANAK DUNIA
oleh Bambang Irwanto

Sipi adalah anak sapi yang lucu. Badannya bulat gendut. Bulu-bulunya halus dan bersih. Sipi suka sekali memakai pita merah jambu di atas kepalanya. Sayang, Sipi tidak pernah tersenyum. Ia selalu menutupi bila bertemu hewan lain. Sipi malu karena tidak mempunyai gigi depan atas. Kadang-kadang, Sipi bingung. Kenapa gigi depan atasnya tidak tumbuh? Padahal, yang bawah tumbuh.

"Kita memang tidak punya gigi depan atas, tetapi punya banyak gigi geraham untuk mengunyah makanan," jawab Bu Simi, saat Sipi bertanya pada ibunya.
"Gusi ompong kita berguna untuk menahan makanan saat kita mengunyah."

Hari pertama masuk sekolah, Sipi menutupi mulutnya dengan sapu tangan. Sipi tidak mau ada yang mengejeknya karena ompong. Sipi duduk sebangku dengan Disi, anak kambing berbulu putih yang lucu dan ramah.

"Kenapa kamu menutupi mulutmu?" tanya Disi bingung.
"Sakit gigi," jawab Sipi berbohong.
"Pergi saja ke rumah Paman Oli Kambing. Dia bisa meramu obat sakit gigi." Disi tersenyum lebar. Sipi iri melihat gigi Disi yang berderet rapi.

Pulang sekolah, Sipi menemui ibunya.

"Bu, saya mau pasang gigi depan atas."
Bu Simi terbahak dan langsung menolak keinginan Sipi. Sipi kesal. Sipi tidak mau makan rumput saat makan siang.

"Baiklah. Hari Minggu nanti ibu antar kamu ke Paman Oli." Sipi meloncat kegirangan.

Besoknya, Sipi berangkat ke sekolah dengan gembira. Sipi tidak sabar menanti hari Minggu.

Sebelum pelajaran dimulai, tiba-tiba Pak Ruru, sang kepala sekolah datang bersama seekor anak sapi yang cantik.

"Anak-anak, ini Pippa, teman baru kalian."
"Halo teman-teman, nama saya Pippa. Saya ingin menjadi teman kalian." Pippa tersenyum lebar. Gusinya yang tidak ditumbuhi gigi jadi terlihat.

Sipi menahan nafas. Pasti teman-teman akan menertawakan Pippa. Pippa pasti akan malu sekali, pikir Sipi.
Akan tetapi, tidak ada yang tertawa. Teman-teman malah berebut bersalaman dengan Pippa. Pippa pun dengan ramah membalas sambil terus tersenyum lebar.

Ah, Sipi jadi bersemangat." Disi, yuk, kenalan dengan Pippa!" Sipi melihat sapu tangan, lalu memasukkannya ke tas.

"Eh, kamu tidak sakit gigi lagi, Sipi?" tanya Disi bingung.
Sipi mengangguk sambil tersenyum lebar, memperlihatkan gusinya yang tak bergigi atas.


Lihat Dongeng Berikutnya


        Kembali ke Home

Dongeng Anggrek Hitam Untuk Domia | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Anggrek Hitam Untuk Domia | DONGENG ANAK DUNIA
Terdengar suara gong dari rumah panjang menggelagar bertalu-talu. Penduduk kampung Tebelianmangkang sudah tahu. Jika gong ditabuh, berarti ada keadaan genting. Merekapun bergegas mendatangi rumah itu.
Rupanya, seorang wanita bernama Darahitam akan melahirkan bayi. Namun bayinya tak juga mau keluar. Darahitam sangat khawatir. Sebelumnya, sudah dua kali bayinya meninggal. Sambil kesakitan ia berdoa dan bernazar,
“Jubata, tolonglah agar anakku lahir dengan selamat. Lelaki atau perempuan, anak ini akan kupersembahkan menjadi pelayanmu!”
Jubata adalah dewa tertinggi suku Dayak. Jubata adalah perantara antara manusia dan Tuhan. Darahitam yakin Jubata akan menolongnya. Lalu terdengarlah..…
“Hoaaa, hooaaaa, hoooaaaaaa …” suara tangis bayi memecah kekhawatiran.
Seluruh penduduk desa menyambut gembira. “Ia lahir dengan selamat! Bayi yang cantik! Kulitnya bersih. Hidungnya mancung. Alisnya tebal. Bulu matanya lentik,” seru para wanita. Karena sangat cantik, bayi perempuan itu dinamakan Domia. Dalam bahasa Dayak, Domia berarti dewi.
Seperti ramalan banyak orang, Domia tumbuh menjadi gadis jelita. Banyak pria yang melamarnya. Namun Domia menolaknya. Sebab ia terikat nazar ibunya pada Jubata. Domia ditakdirkan menjadi pelayan Tuhan, atau imam wanita. Seorang imam tak boleh menikah. Tak seorang pun bisa membatalkan nazarnya. Kecuali Jubata sendiri yang mencabutnya.
Meskipun demikian, Domia jatuh cinta pada pemuda bernama Ikot Rinding. Pemuda itupun mencintai Domia. Namun Ikot Rinding heran. Karena Domia tak mau menikah dengannya.
Suatu hari yang panas, pergilah Ikot Rinding memancing. Namun, karena tak ada seekor ikanpun yang didapatnya, ia lalu pergi ke hulu sungai. Di tengah jalan, Ikot Rinding terhenti! Ia melihat Domia sedang mencuci pakaian. Pemuda itu langsung menghampiri gadis pujaan hatinya.
Dongeng Anggrek Hitam Untuk Domia
“Domia, mengapa kau tak mau menjadi istriku?” tanya Ikot Rinding.
Mendengar pertanyaan itu, Domia terkejut. Gadis cantik itu akhirnya berterus terang. Ia bercerita tentang nazar ibunya pada Jubata ketika melahirkannya. Betapa sedih hati Ikot Rinding mendengar cerita itu. Ia tahu, nazar pada Jubata hanya bisa dibatalkan oleh Jubata sendiri. Tapi… kemana ia harus mencari Jubata?
Karena cintanya pada Domia, Ikot Rinding pun mengembara. Siang berganti malam. Malam menjelang pagi. Setelah enam hari mengembara, sampailah ia di Bukit Sungkung. Ikot Rinding beristirahat dan tertidur pulas di bawah pohon rindang. Begitu bangun, hari sudah pagi. Berarti ini hari ketujuh pengembaraanya mencari Jubata.
Ketika akan melangkah pergi, Ikot Rinding terkejut. Ia melihat sebuah sumpit tergeletak di tanah. Di hutan belantara tak berpenghuni ini ada sumpit? Dari mana asalnya? Ikot Rinding segera memungutnya. Di hutan belantara seperti ini, sumpit tentu sangat berguna, pikirnya.
Ikot Rinding meneruskan pengembaraanya. Ketika melintasi sebongkah batu, ia tiba-tiba teringat pada nasihat ibunya. Ketika masih kecil, saat menemani ibunya menyikat pakaian di atas batu, ibunya selalu berkata, “Jangan sekali-kali mengambil barang orang lain tanpa izin!”
Seketika Ikot Rinding berbalik, meletakkan sumpit itu ke tempat semula. Sumpit itu bukan miliknya. Mungkin milik pemburu yang lewat di daerah itu.
Maka Ikot Rinding pun meneruskan perjalanannya mencari Jubata. Badannya lelah. Ia merasa lapar dan dahaga. Tapi begitu ingat akan Domia, ia menjadi bersemangat kembali. Tiba-tiba ia mendengar suara desisan. Sekelebat melintas seekor ular tedung. Ia berhenti di depan Ikot Rinding. Lidahnya kecil panjang bercabang. Badannya yang tadi melingkar, ditegakkan.
Ikot Rinding sadar ia harus waspada. Tangan kanannya kini meraih ranting. Diputar-putarnya ranting itu. Lalu dengan cepat tangan kirinya menyambar leher si ular tedung. Ular itu rupanya terpedaya oleh gerak tipunya. Dilemparnya ular tedung itu jauh ke tepi jurang.
Usai pertistiwa itu, terdengarlah langkah kaki. Rupanya ada orang yang menonton perkelahian Ikot Rinding melawan ular tedung. Semula Ikot Rinding curiga. Namun wajah pemuda itu tampak ramah.
“Aku Salampandai, putra bungsu raja hutan di sini,” ujarnya. Salampandai bercerita, sudah dua hari ia berburu. Namun tak berhasil menangkap apapun. Ini gara-gara senjatanya hilang. Ia juga bercerita bahwa ayahnya menyuruhnya rajin berlatih menyumpit. Terutama menyumpit binatang liar yang bergerak cepat.
Sekarang Ikot Rinding tahu siapa pemilik sumpit yang ditemukannya tadi. Ia mengajak Salampandai ke tempat sumpit itu. Benda itu masih ada di sana.
Karena gembira, Salampandai mengundang Ikot Rinding bermalam di rumahnya. Ia ingin mengenalkan sahabat barunya kepada keluarganya. Bahkan, ia pun ingin menjadikan Ikot Rinding saudara angkat. Walau ia sudah mempunyai enam orang kakak.
Sejak itu, Ikot Rinding diizinkan tinggal di istana. Raja dan ratu sangat menyayanginya seperti anak kandung sendiri. Salam pandai dan Ikot Rinding-pun selalu bersama kemanapun mereka pergi.
Suatu hari, “Jaga Si Bungsu baik-baik,” pesan Raja pada Ikot Rinding dan keenam putranya saat mereka akan pergi berburu. Ikot Rinding mengangguk. Tapi enam saudara kandung Salampandai tak menjawab. Mereka tidak menyukai Ikot Rinding. Mereka merasa Ratu dan Raja hanya memperhatikan Si Bungsu dan Ikot Rinding. Mereka lalu membuat rencana mencelakakan salah satu dari Ikot Rinding atau Si Bungsu.
Setibanya di hutan, mereka harus berpencar. Salampandai mendapat tempat yang agak mendaki. Dan Ikot Rinding ke tempat yang menurun. Keenam kakak Salampandai sengaja memisahkan mereka berdua. Namun ketika keenam orang itu sudah pergi, diam-diam Ikot Rinding membuntuti Salampandai. Ia tahu, keenam orang itu sengaja menyuruh Salampandai ke tempat yang berbahaya.
“Berhenti! Jangan lewat gua itu!” teriak Ikot Rinding pada Si Bungsu.
Ikot Rinding tahu, di gua itu hidup sekawanan kalong. Gigi dan cakar hewan-hewan itu sangat tajam. “Salampandai, tiarap!” teriak Ikot Rinding saat melihat gumpalan-gumpalan hitam keluar dari mulut gua. Tetapi terlambat. Si Bungsu kini dalam kepungan kelelawar.
Dengan tangkas, Ikot Rinding mencabut mandau. Ia menebas ke segala arah. Satu persatu binatang gua itu dikalahkannya. Kini tinggal raja kelelawar yang bertubuh besar. Kali ini Ikot Rinding menggunakan sumpitnya. “FUUHH!” Hanya dengan sekali tiupan, robohlah si raja kelelawar. Si Bungsu pun selamat.
Keduanya lalu pulang. Salampandai menceritakan peristiwa itu pada ayahnya. Raja sangat takjub mendengarkan cerita ketangkasan Ikot Rinding. Ia sangat bahagia karena putra kesayangannya selamat.
“Mintalah apa saja yang kau inginkan,” ujarnya pada Ikot Rinding. “Hari ini juga akan segera kupenuhi.”
Pada saat itu Ikot Rinding baru sadar. Ayah Salampandai ternyata adalah Jubata itu sendiri. Inilah saat yang diimpikan Ikot Rinding. Meski agak ragu, Ikot Rinding pun berkata, “Aku memohon bukan untuk diriku tetapi untuk orang lain. Sudilah kiranya Raja membebaskan Domia, dari nazar ibunya, Darahitam.”
Jubata ingat. Tujuh belas tahun lalu, seorang ibu bernama Darahitam kesulitan bersalin. Karena putus asa, Darahitam bernazar. Dan kini Ikot Rinding meminta agar nazar itu dilepaskan. Jubata yang bijaksana mengerti. Berbuat baik jauh lebih penting daripada memegang teguh sebuah sumpah.
“Permohonanmu kukabulkan,” ujarnya.
“Apakah tandanya?” tanya Ikot Rinding.
Melihat keraguan putra angkatnya, Raja masuk ke kamarnya. Begitu keluar, tangannya memegang setangkai anggrek hitam. Yang hanya tumbuh di halaman istana Jubata.
“Inilah tandanya,” sabda Jubata. Anggrek itu lalu diserahkannya pada Ikot Rinding. “Begitu Domia menerima sendiri dari uluran tanganmu, bunga ini segera berubah warna. Itulah pertanda. Bahwa nazar ibunya telah kulepaskan.” Usai menerima anggrek hitam itu, Ikot Rinding bergegas meninggalkan istana. Ia telah sangat rindu pada Domia. Perjalanan panjang ditempuhnya tanpa rasa lelah. Tak terasa, tibalah ia di kampung Tebelianmangkang.
Anggrek hitam ia serahkan pada Domia. “Pejamkan matamu…” pinta Ikot Rinding. Tanpa banyak bertanya, Domia menurut. “Nazar ibumu akan dilepaskan Jubata. Sebagai tanda, anggrek hitam di genggamanmu akan berubah warna.”
Ketika membuka kelopak matanya kembali, Domia melihat anggrek hitam telah berubah warna. Jadi butih bersih. Indah berseri bagai anggrek bulan. Domia telah terlepas dari nazar. Sepasang kekasih itu tak hentinya mengucap syukur pada Jubata. Dan keduanya hidup bahagia sampai masa tua mereka.



Lihat Dongeng Berikutnya


        Kembali ke Home

Video Dongeng Beauty and The Beast | DONGENG ANAK DUNIA

Video Dongeng Beauty and The Beast | DONGENG ANAK DUNIA

Video Dongeng Cinderella Walt Disney - Short Version | DONGENG ANAK DUNIA

Video Dongeng Cinderella Walt Disney  - Short Version | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Ikan Emas Ajaib | DONGENG ANAK DUNIA

Dongeng Ikan Emas Ajaib | DONGENG ANAK DUNIA
Pada zaman dahulu kala, di sebuah pulau bernama Buyan, tinggalah sepasang kakek dan nenek yang sangat miskin. Mata pencaharian si kakek adalah mencari ikan di laut. Meski hampir setiap hari kakek pergi menjala ikan, namun hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Suatu hari ketika si kakek sedang menjala ikan, tiba-tiba jalanya terasa sangat berat. Seperti ada ikan raksasa yang terperangkap di dalamnya.
“Ah, pasti ikan yang sangat besar,” pikir si kakek.

Dengan sekuat tenaga si kakek menarik jalanya. Namun ternyata tidak ada apapun kecuali seekor ikan kecil yang tersangkut di jalanya. Rupanya ikan kecil itu bukan ikan biasa, badannya berkilau seperti emas dan bisa berbicara seperti layaknya manusia.
“Kakek, tolong lepaskan aku. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu!” kata si ikan emas.
Si kakek berpikir sejenak, lalu katanya, “aku tidak memerlukan apapun darimu, tapi aku akan melepaskanmu. Pergilah!”.
Kakek melepaskan ikan emas itu kembali ke laut, lalu dia pun kembali pulang. Sesampainya di rumah, nenek menanyakan hasil tangkapan kakek.
“Hari ini aku hanya mendapatkan satu ekor ikan emas, dan itupun sudah aku lepas kembali,” kata kakek, “aku yakin kalau itu adalah ikan ajaib, karena dia bisa berbicara. Katanya dia akan memberiku imbalan jika aku mau melepaskannya.”
“Lalu apa yang kau minta,” tanya nenek.
“Tidak ada,” kata kakek.
“Oh, alangkah bodohnya!” seru nenek. “Setidaknya kau bisa meminta roti untuk kita makan. Pergilah dan minta padanya!” Maka dengan segan kakek kembali ke tepi pantai dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Tiba-tiba si ikan emas muncul di permukaan laut. “Apa yang kau inginkan, kek?” katanya.
“Istriku marah padaku, berikan aku roti untuk makan malam, maka dia akan memaafkanku!” pinta si kakek.
“Pulanglah! Aku telah mengirimkan roti yang banyak ke rumahmu.” kata si ikan.
Maka pulanglah si kakek. Setibanya di rumah, didapatinya meja makan telah penuh dengan roti.
Tapi istrinya masih tampak marah padanya, katanya:
“Kita telah punya banyak roti, tapi wastafel kita rusak, aku tidak bisa mencuci piring. Pergilah kembali ke laut, dan mintalah ikan ajaib memberikan kita wastafel yang baru!” kata nenek.
Terpaksa si kakek kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
“ups!” ikan emas muncul, “Apa lagi yang kau inginkan, kek?”
“Nenek menyuruhku memintamu agar memberikan kami wastafel yang baru,” pinta kakek.
“Baiklah,” kata ikan. “Kau boleh memiliki wastafel baru juga.”
Si kakek pun kembali pulang. Belum lagi menginjak halaman, si nenek sudah menghadangnya. “Pergilah lagi! Mintalah pada si ikan emas untuk membuatkan kita sebuah rumah baru. Kta tidak bisa tinggal di sini terus, rumah ini sudah hampir roboh.”
Maka si kakek pun kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Buatkanlah kami rumah baru!” pinta kakek, “istriku sangat marah, dia tidak ingin tinggal di rumah kami yang lama karena rumah itu sudah hampir roboh.”
“Tenanglah kek! Pulanglah! Keinginanmu sudah kukabulkan.”
Kakek pun pulang. Sesampainya di rumah, dilihatnya bahwa rumahnya telah menjadi baru. Rumah yang indah dan terbuat dari kayu yang kuat. Dan di depan pintu rumah itu, nenek sedang menunggunya dengan wajah yang tampak jauh lebih marah dari sebelumnya.
“Dasar kakek bodoh! Jangan kira aku akan merasa puas hanya dengan membuatkanku rumah baru ini. Pergilah kembali, dan mintalah pada ikan emas itu bahwa aku tidak mau menjadi istri nelayan. Aku ingin menjadi nyonya bangsawan. Sehingga orang lain akan menuruti keinginanku dan menghormatiku!”
Untuk kesekian kalinya, si kakek kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku tidak bisa membuatku tenang. Dia bahkan semakin marah. Katanya dia sudah lelah menjadi istri nelayan dan ingin menjadi nyonya bangsawan” pinta kakek
“Baiklah. Pulanglah! Keinginanmu sudah dikabulkan!” kata ikan emas.
Alangkah terkejutnya si kakek ketika kembali ternyata kini rumahnya telah berubah menjadi sebuah rumah yang megah. Terbuat dari batu yang kuat, tiga lantai tingginya, dengan banyak sekali pelayan di dalamnya. Si kakek melihat istrinya sedang duduk di sebuah kursi tinggi sibuk memberi perintah kepada para pelayan.
“halo istriku,” sapa si kakek.
“Betapa tidak sopannya,” kata si nenek. “Berani sekali kau mengaku sebagai suamiku. Pelayan! Bawa dia ke gudang dan beri dia 40 cambukan!”
Segera saja beberapa pelayan menyeret si kakek ke gudang dan mencambuknya sampai si kakek hampir tidak bisa berdiri. Hari berikutnya istrinya memerintahkan kakek untuk bekerja sebagai tukang kebun. Tugasnya adalah menyapu halaman dan merawat kebun. “Dasar perempuan jahat!” pikir si kakek. “Aku sudah memberikan dia keberuntungan tapi dia bahkan tidak mau mengakuiku sebagai suaminya.”
Lama kelamaan si nenek bosan menjadi nyonya bangsawan, maka dia kembali memanggil si kakek: “Hai lelaki tua, pergilah kembali kepada ikan emasmu dan katakan ini padanya: aku tidak mau lagi menjadi nyonya bangsawan, aku mau menjadi ratu.”
Maka kembalilah si kakek ke tepi laut dan berseru”
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku semakin keterlaluan. Dia tidak ingin lagi menjadi nyonya bangsawan, tapi ingin menjadi ratu.”
“Baiklah. Pulanglah! Keinginanmu sudah dikabulkan!” kata ikan emas.
Sesampainya kakek di tempat dulu rumahnya berdiri, kini tampak olehnya sebuah istana beratap emas dengan para penjaga berlalu lalang. Istrinya yang kini berpakainan layaknya seorang ratu berdiri di balkon dikelilingi para jendral dan gubernur. Dan begitu dia mengangkat tangannya, drum akan berbunyi diiringi musik dan para tentara akan bersorak sorai.
Setelah sekian lama, si nenek kembali bosan menjadi seorang ratu. Maka dia memerintahkan para jendral untuk menemukan si kakek dan membawanya ke hadapannya. Seluruh istana sibuk mencari si kakek. Akhirnya mereka menemukan kakek di kebun dan membawanya menghadap ratu.
“Dengar lelaki tua! Kau harus pergi menemui ikan emasmu! Katakan padanya bahwa aku tidak mau lagi menjadi ratu. Aku mau menjadi dewi laut sehingga semua laut dan ikan-ikan di seluruh dunia menuruti perintahku.”
Kakek terkejut mendengar permintaan istrinya, dia mencoba menolaknya. Tapi apa daya nyawanya adalah taruhannya, maka dia terpaksa kembali ke tepi laut dan berseru:
Wahai ikan emas ajaib, datanglah kemari...
Kabulkan keinginan kami!
Kali ini si ikan emas tidak muncul di hadapannya. Kakek mencoba memanggil lagi, namun si ikan emas tetap tidak mau muncul di hadapannya. Dia mencoba memanggil untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba laut mulai bergolak dan bergemuruh. Dan ketika mulai mereda muncullah si ikan emas, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku benar-benar telah menjadi gila,” kata kakek. “Dia tidak mau lagi menjadi ratu tapi ingin menjadi dewi laut yang bisa mengatur lautan dan memerintah semua ikan.”
Si ikan emas terdiam dan tanpa mengatakan apapun dia kembali menghilang ke dalam laut. Si kakek pun terpaksa kembali pulang. Dia hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika menyadari bahwa istana yang megah dan semua isinya telah hilang. Kini di tempat itu, berdiri sebuah gubuk reot yang dulu ditinggalinya. Dan di dalamnya duduklah si nenek dengan pakaiannya yang compang-camping. Mereka kembali hidup seperti dulu. Kakek kembali melaut. Namun seberapa kerasnya pun kakek bekerja, hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.


Lihat Dongeng Berikutnya


        Kembali ke Home